RSS

Jadilah ‘Guru Emas’

Hmm… digugu lan ditiru, 3 kata inilah yang pertama kali muncul dibenak ane ketika selesai baca email dari editor gaulislam yang ngasih tahu sekarang giliran ane untuk nulis. Ketiga kata tadi adalah dari bahasa java versi 1.0 alias bahasa Jowo asli, yang artinya, dipercaya dan diikuti. Orang Jawa versi 1.0 punya hobi bikin kepanjangan dari kata bahasa Jawa. Tujuannya untuk memberikan penjelasan terhadap makna kata tersebut. Dan singkatan paling populer dan paling pas untuk kata GURU dalam bahasa Jawa adalah digugu lan ditiru alias dipercaya dan diikuti. Waktu ane masih sekolah dulu, ada macem-macem species guru, paling tidak ada 5 species yang berhasil ane identifikasi dengan sukses, ini rinciannya: Pertama, guru yang males. Tiap kali ngajar nggak ada semangatnya. Bisa dilihat dari sorot matanya, perilakunya, dan metode mengajarnya. Guru model seperti ini paling banyak ane temuin. Hilangnya motivasi mereka bisa karena beragam faktor, mulai dari materi yang diajarkan memang tidak menarik, gurunya sendiri nggak kapabel karena bukan bidang keahlian dia, hingga motivasi ekonomi yang terlalu berlebihan alias pengen cepet kaya. Kedua, tipe guru hobinya pelupa. Biasanya sering memberi tugas/PR, tapi sering lupa, mungkin karena banyak yang dipikirkan atau banyak tugas yang harus diselesaikan oleh guru tersebut, sehingga akhirnya konsentrasi dan tata laksana pengajaran menjadi kurang baik. Ketiga, guru yang suka cerita pengalaman hidupnya. Beliau menjelaskan pelajaran relatif singkat dan langsung ‘to the point’ kemudian menghabiskan sisa waktu pelajaran dengan mendongeng. Hadeeuuhh… Keempat, guru yang suka bercanda berlebihan. Ane pernah punya guru bahasa waktu SMP, yang hobinya bercanda minta ampun. Jadi kita langsung tahu di kelas mana beliau sedang mengajar, hanya dengan mendengar kegaduhan kelas tersebut. Parahnya lagi, murid merasa senang dan terhibur karena joke guru tersebut, yang kemudian melupakan konsentrasi murid terhadap pelajaran. Alhasil, untuk dapet nilai 4 (dari skala 10) saja sangat susah. Padahal materinya adalah bahasa Indonesia dan ironisnya semua muridnya orang Indonesia. Kelima, ‘species’ terakhir yang ane bisa identifikasi adalah guru yang sayang banget papan tulis. Beliau ini akan memulai pelajaran dengan membersihkan papan tulis. Guru model begini biasanya mengajar pelajaran eksak seperti matematika, fisika ataupun kimia. Karena begitu banyak rumus yang harus ditulis di papan tulis, sang guru terlihat sibuk sendiri menatap papan tulis dan menjelaskan satu persatu rumus yang ditulisnya dengan menghadap ke papan tulis, bukan kearah murid. Akibatnya, para murid dapat bebas melakukan berbagai aktivitas sambil melihat sang guru yang asyik berbicara sendiri dengan papan tulis. Ane menulis artikel ini bukan untuk menghina profesi guru yang agung dan tinggi kedudukannya, tapi sekadar mengungkapkan fakta yang ane temui waktu sekolah dulu. Di satu sisi guru juga manusia, mereka tidak luput dari kekurangan, sehingga tidak pada tempatnya kalo kita menuntut kesempurnaan dari mereka. Namun demikian juga bukan berarti ketika menjadi guru kemudian bisa bebas lepas dari tanggung jawab utama untuk ‘mendidik’ dengan dalih bahwa kewajiban guru saat ini adalah mengajar, jadi selama sudah memenuhi kewajiban mengajar dengan materi yang sudah distandarkan oleh negara selesai sudah tanggung jawabnya. Sistim pendidikan kita Guru merupakan salah satu elemen yang cukup penting dan krusial pada masyarakat yang menghargai ilmu, dan sebaliknya akan dikesampingkan peranannya pada masyarakat yang tidak menghargai ilmu. Kalo melihat bagaimana penghargaan masyarakat kita pada guru, saat ini, sudah jelas bagaimana sebenernya apresiasi bangsa kita terhadap ilmu, buruk! Kebanyakan orang tua murid memilih sekolah, alasan utamanya karena prestis dan kemampuan finansial mereka. Sekolah nggak lagi dipilih karena kehebatan atau kualitas guru yang mengajar. Sehingga yang dikedepankan bukan nama besar guru yang mengajar, tapi nama sekolahnya. Padahal pergantian guru adalah sebuah keniscayaan, naik dan turunnya kualitas pendidikan adalah hal yang tidak terhindarkan. Sekolah yang dianggap favorit belum tentu selamanya bisa menyelenggarakan pendidikan yang terbaik. Namun ironisnya sekolah favorit ini malah diuntungkan dengan gampangnya memperoleh murid yang berpotensi, orang tua yang merasa memiliki anak yang pinter, rame-rame masukin anaknya ke sekolah favorit, dan ini sangat menguntungkan guru di sekolah favorit tersebut, karena emang lebih gampang ngajarin anak yang pinter. Belum lagi dengan keberadaan industri bimbingan belajar yang statusnya rada engga jelas dalam sistim pendidikan kita. Pernah ane baca sebuah artikel, ada lembaga yang melakukan survey terhadap siswa terbaik di beberapa kota besar di Indonesia, dan mereka menemukan 7 dari 10 siswa terbaik, rata-rata mereka ikut bimbel, padahal bimbel sebenernya melakukan kegiatan yang nyaris sama dengan apa yang dilakukan guru di sekolah, yaitu mengajar juga, nah lho? Sobat gaulislam, tanggung jawab mendidik memang utamanya ada pada orang tua. Syariat Islam mensyaratkan bagi semua muslim yang ingin menikah (calon orang tua), dengan satu syarat, yaitu mampu. Mampu umumnya ditafsirkan terbatas pada kemampuan untuk mencukupi kebutuhan finansial saja. Jarang dihubungkan syarat mampu ini dengan kemampuan untuk memimpin keluarganya dan kemampuan untuk mendidik keluarganya. Padahal di ayat lain terdapat perintah untuk melindungi diri kita dan keluarga kita dari api neraka, bagaimana mungkin kita bisa melindungi diri dan keluarga kita dari api neraka, tanpa melalui pendidikan? Oleh karena itulah para ulama sepakat bahwa mendidik anak bagi orang tua hukumnya wajib, dan orang tua tidak bisa membebankan semua tanggung jawab pendidikan kepada guru, hanya karena sudah membayar mahal biaya pendidikan. Guru emas Bro en Sis, pembaca setia gaulislam, selalu saja ane temukan guru-guru berlapis emas dalam berbagai level pendidikan yang ane pernah tempuh selama ini, tidak perduli seberapa hancurnya sistim pendidikan yang ada. Selalu aja ada guru yang layak untuk mendapat acungan jempol. Mereka ini secara umum memiliki karakter: ikhlas, berorientasi kedepan, maksudnya kepada masa depan kehidupan muridnya, dan biasanya istiqomah dalam konteks yang baik tentunya, misal: selalu tepat waktu, tegas/disiplin tinggi dan selalu kreatif dalam menyampaikan materi. Khusus untuk soal orientasi, sering ane temukan guru yang emang fokusnya adalah gimana untuk lolos UN atau ujian saja. Mereka terlalu fokus pada angka-angka di buku rapor siswa, sehingga mereka akan melakukan segala cara untuk memastikan anak didik mereka lolos ujian. Padahal hidup ini bukan hanya UN/ujian akhir saja, bisa jadi mereka akan memperoleh kredit ketika berhasil meluluskan 100% siswanya, tapi apa bener itu semua bermanfaat bagi para siswanya di kemudian hari? Di antara ‘guru emas’ yang ane temuin, ada satu kekhasan mereka, yaitu mereka memahami betul, bahwa belajar dan mengajar adalah satu paket, sama dengan mendengar dan berbicara, membaca dan menulis, karena memang AllahTa’ala menciptakan segala sesuatu di dunia ini berpasangan, dan untuk belajar pasangannya adalah mengajar. Pendidikan saat ini, terlalu fokus pada belajar saja. Kalo jaman dulu, guru ngomong kemudian ditulis oleh muridnya, sehingga ada dua kegiatan, yakni mendengar/menyerap informasi dan kemudian menuliskannya. Saat ini kegiatan menulis tersebut telah diganti dengan buku paket, sementara murid cukup membaca dan mendengarkan saja. Di salah satu pesantren pernah ane temui metode mengajar yang sangat menarik, mereka punya tradisi menjadikan siswa senior (yang mau lulus), sebagai asisten ustadznya dan sekaligus polisi/penjaga ketertiban adik-adik kelasnya di pesantren tersebut. Inilah salah satu peluang emas, mereka diberi kesempatan untuk mengajar/membantu ustadznya mengajari adik-adiknya. Tentunya ketika ngajarin, jadi ketahuan mereka ini sebenernya udah ngerti atau belum, karena syaratnya orang yang memberi, dia harus punya dulu, syaratnya bisa ngajarin, harus paham dulu. Kalo hanya menilai dari hasil kertas ulangan aja, belum tentu bisa menunjukkan kondisi yang sebenarnya. Selain mengajar, siswa senior tersebut juga diberikan hak untuk mengatur adik-adik kelasnya, di sinilah mereka mulai belajar dakwah, bagaimana mencari jalan keluar ketika terjadi pertentangan antara teori yang diyakini dan fakta di lapangan, sekaligus bagaimana mencari jalan keluar terbaiknya. Penutup Dunia ini belum kiamat, masih banyak guru-guru emas di sekitar kita, bahkan bertebaran di mana-mana. Cuma cara pandang akan sistim pendidikan moderen saat ini, memudarkan cahaya emas mereka, tertutup dengan angka-angka target kelulusan dan kebanggaan sekolah yang terbalut dengan nominal rupiah. Bro en Sis rahimakumullah, jadilah murid yang baik, karena hanya murid yang baik yang layak memperoleh guru yang baik. Syariat Islam mewajibkan kita untuk menjadi murid yang baik, menganjurkan kita untuk membaca dan mendengar ayat-ayat Allah Swt. di dalam semua ilmu, karena memang pemilik ilmu adalah Allah Swt. Kewajiban kita adalah belajar sebagai upaya untuk mendapatkan ilmu tersebut. Ayo, semangat belajar ya! Ane memiliki keyakinan yang kuat bahwa di dalam setiap guru terdapat cahaya emas, ada yang terang dan ada yang redup. Kita semua hanya hidup sekali. So, mari para guru kita jadikan hidup kita yang sekali ini menjadi berarti di dunia dan di akhirat. Semoga bermanfaat. Adopted from Abu Fikri | @gaulislam]

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

INFORMASI SEPUTAR GURU DAN DOSEN

A. TENTANG DOSEN 1. UU Pendidikan Tinggi 2. UU 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen 3. UU 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Penjelasannya) 4. PP 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Pendidikan 5. PP No 37 tahun 2009 tentang Dosen 6. PP 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 7. Perpres 8 tahun 2012 : Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dan Lampirannya B. TUNJANGAN DOSEN 1. PP no. 41 Tahun 2009 tentang Tunjangan profesi Guru dan Dosen, tunjangan khusus Guru dan Dosen serta tunjangan kehormatan Profesor 2. Keppres no. 9 Tahun 2001 tentang Tunjangan Dosen 3. Pepres 65 Tahun 2007 tentang Tunjangan Dosen 4. Permendiknas 19 Tahun 2009 tentang Penyaluran Tunjangan Kehormatan Profesor 5. Permendiknas 18 Tahun 2008 tentang Penyaluran Tunjangan Profesi Dosen 6. Permenkeu 164/PMK.05/2010 tentang Tata cara pembayaran tunjangan profesi guru dan dosen, tunjangan khusus guru dan dosen, serta tunjangan kehormatan profesor C. Batas Usia Pensiun Guru Besar 1. Permendiknas 09 Tahun 2008 tentang Perpanjangan Batas Usia Pensiun Pegawai Negeri Sipil yang Menduduki Jabatan Guru Besar/Profesor dan Pengangkatan Guru Besar/Profesor Emeritus 2. SE Dirjen Dikti no. 769/E/T/2011: Perpanjangan BUP bagi PNS yang mempunyai jabatan fungsional Guru Besar/Profesor 3. SE Dirjen Dikti no. 739/E/C/2011: Perpanjangan Batas Usia Pensun bagi PNS yang menduduki Jabatan Akademik Guru Besar/Profesor 4. SE Dirjen Dikti no. 306/E/C/2011: Perpanjangan Batas Usia Pensiun bagi PNS yang menduduki Jabatan Akademik Guru Besar/Profesor D. NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional) Semua dosen baik dosen tetap, dosen honorer maupun dosen Luar Biasa WAJIB memiliki NIDN Pengajuan NIDN Baru harus dilenkapi dengan dokumen penunjang yang lengkap: 1. Scan KTP 2. SK dosen tetap 3. Surat pernyataan dosen tetap 4. Ijazah 5. SK jabatan fungsional akademik (bila sudah memiliki) 6. Surat pengantar dari pemimpin perguruan tinggi pengusul (Edaran no. 1130/E4.1/2012) 7. Bukti Penerimaan Gaji selama 6 bulan Terakhir (Edaran no. 1293/E4.1/2012) Edaran Direktur Diktendik no. 2899.1/E4.1/2011 Kebijakan Baru NIDN Penelusuran Data Dosen E. BEBAN KERJA DOSEN, BEBAN KERJA NORMAL DOSEN 1. Pedoman Beban Kerja Dosen 2010 2. Lampiran beban kerja Dosen 3. Beban Kerja Normal 4. Petunjuk Pemakaian Perangkat Lunak Laporan Beban Kerja Dosen versi 7 Juni 2010, Ditjen Dikti Kemendiknas tahun 2010 5. Aplikasi Beban Kerja Dosen (BKD) update terbaru (27 Januari 2012) di sini 6. Rubrik (Lampiran Beban Kerja 2010) yang disempurnakan 7. Web Evaluasi Kinerja Dosen 8. Bahan Paparan Evaluasi Kinerja Dosen 9. Panduan Pengisian Form Evaluasi Kinerja Dosen 10. Faq tentang Evaluasi Kinerja Dosen F. 1. PEMBINAAN KARIER JABATAN DOSEN (Materi Sosialisasi Tahun 2011) Pedoman Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional » Prof Suparna – Pembinaan Karir Dosen » Form Dupak Dosen » Resume PAK, Surat Pernyataan Dosen dan Daftar Hasil Perhitungan Peer Reviewers » Edaran Dikti tentang Pengisian Surat-Surat Pernyataan dan Daftar Usul Penetapan Angka Kredit Dosen PERSYARATAN MELIMPAH/ALIH TUGAS/ALIH FUNGSI F. 2. Pengusulan Kenaikan Jabatan Akademik Dosen Online 1. Portal Sistem Penilaian Angka Kredit Dosen : http://pak.dikti.go.id/portal/ 2. Pedoman Operasional AK 2009 atau Pedoman Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional 3. Validasi Karya Ilmiah 4. Surat Edaran 71936/A4/KP/2011 tentang usul Jabatan Fungsional Dosen jenjang Lektor Kepala dan Guru Besar 5. Surat Edaran Dirjen Dikti no. 24/E/T/2012: Kebijakan Layanan Kenaikan Pangkat/Jabatan Akademik Dosen 6. Surat Edaran Direktur Diktendik no. 64/E4.3/2012 : Penilaian Angka Keredit Kenaikan Pangkat/Jabatan Akademik Dosen 7. Surat Edaran Dirjen Dikti no. 2050/E/T/2011: Kebijakan Unggah Karya Ilmiah dan Jurnal 8. Surat Edaran Direktur Diktendik no. 1037/E4.3/2011: Usul Kenaikan Pangkat/Jabatan 9. Surat Edaran Dirjen Dikti 2002/Dl.3/C/2008: Pengisian Surat-surat Pernyataan dan Daftar Usul Penetapan Angka Kredit Dosen (DUPAK) (situs lain) 10. Rumpun Ilmu 11. Kepmendiknas 36/D/O/2001: Petunjuk teknis pelaksanaan penilaian angka kredit jabatan fungsional dosen (pdf, situs asli). Lampiran: I IIa IIb IIc IId IIe III IV; antara lain Lampiran IIe: Rasional perhitungan jumlah jam kerja per minggu 12. Keputusan Bersama Mendikbud dan Kepala BKN: 61409/MPK/KP/1999 dan nomor 181 tahun 1999 tanggal 13 Oktober 1999: petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional dosen dan angka kreditnya (html). Lampiran: 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 13. 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999: Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya. Lampiran: I II III G. BEASISWA 1. Beasiwa Dikti: 1. Beasiswa Dalam Negeri 2. Beasiswa Luar Negeri 3. Beasiswa unggulan Kemdiknas 4. Panduan Beasiswa Unggulan Kemdiknas Tahun 2012 5. Beasiswa Unggulan Dikti Panduan BU Dikti 2012 6. Website Beasiswa Terpadu Dikti 7. Website Pendaftaran Beasiswa Luar Negeri Dikti 8. Indonesian-Germany Doctoral Scholarship (IGDS) 9. Pedoman DDIP (Double Degree Indonesia Perancis) terbitan Dikti tahun 2012 10. PEDOMAN SANDWICH 2012 11. Surat Penawaran Program SAME (d/h Program PAR) 12. Panduan Program SAME 13. Presentasi Pengelolaan Beasiswa LN 14. Pedoman Beasiswa Luar Negeri Dikti 15. Juknis Pengelolaan, Penyaluran dan Pertanggung-jawaban Beasiswa Luar Negeri Dikti 16. Mekanisme Pencairan BLN 17. Form A disini (revisis tahun 2012) 18. Kelengkapan berkas keberangkatan karyasiswa LN 19. Bantuan Keberangkatan Kemdikbud 2. Info Beasiswa S1/S2/S3 dalam dan luar negeri (di luar Dikti ) 1. Beasiswa Ristek 2. Beasiswa Kemenag 3. http://motivasibeasiswa.org/ 4. http://www.beasiswaonline.net/ 5. http://dikti.org/scholarship/ 6. http://scholarship-positions.com/ 3. INFO BPPS 1. Pedoman BPPS 2012 2. brosur BPPS 2012 3. Term Of Reference BPPS ( TOR ) 4. Website BPPS online 5. Manual Pendaftaran (panduan pendaftaran) 6. Juknis Beasiswa Dalam Negeri Dikti H. STUDI LANJUT/TUGAS BELAJAR 1. Tugas Belajar dan Ijin Belajar 2. Pembayaran Tunjangan Profesi bagi Dosen yang Studi Lanjut dengan Biaya Sendiri 3. Lampiran Pernyataan Studi Lanjut Biaya Sendiri 4. Studi lanjut bagi PNS Dosen dalam kaitannya dengan kenaikan jabatan, kepangkatan, sertifiksi Dosen, dan evaluasi beban kerja Dosen, oleh Trisno Zuardi,SH.,MM, Kepala Bagian Mutasi Dosen, Biro Kepegawaian Kementerian Pendidikan Nasional 5. Edaran DIKTI Nomor 23327/A4.5/KP/2009 Perihal Penegasan Dari Aspek Kepegawaian Tentang Dosen Yang Tugas Belajar Dan Kaitannya Dengan Sertifikasi Dosen 6. Petunjuk dari Depdiknas untuk Dosen yg Sedang/Akan Melaksanakan Tugas Belajar 7. SK Direktur Ditnaga No. 1185.1/D4.4/2010, 10 Mei 2009: Penetapan Standar Biaya Program Beasiswa Magister/Doktor (S2/S3) Luar Negeri (dapat unduh pula di sini) 8. Surat edaran kepala Biro Kepegawaian no 4159/A4.3/KP/2010 tanggal 27 Januari 2010 tentang Pedoman pemberian tugas belajar dan ketentuan BATAS USIA penerima beasiswa(ITEM 8: USIA 37-55 TAHUN SAMPAI 2015 MASIH OK ) 9. Penjelasan dari Pejabat Kepala Biro Kepegawaian Kementrian Pendidikan Nasional melalui surat nomor: 29253/A4.5/KP/2010 tanggal 15 April 2010 tentang pembayaran tunjangan profesi dosen yang studi lanjut atau biaya sendiri (swadana). 10. Permendiknas 48 Tahun 2009 tentang Pedoman pemberian tugas belajar bagi pegawai negeri sipil di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional atau http://www.kemdiknas.go.id/media/101932/permen_48_2009.pdf 11. Persiapan Studi di Luar Negeri 12. Prosedur pengurusan keberangkatan karyasiswa ke luar negeri 13. Panduan pengurusan keberangkatan dosen pelajar 14. Panduan belajar ke Perancis, Jerman, Jepang, Inggeris dan Amerika I. a. Informasi Hibah Penelitian • Surat Edaran • Panduan SPMPPT Edisi 2011 • Pedoman Pengelolaan Desentralisasi Penelitian • Informasi Program Penelitian 2012 • Panduan Penelitian Edisi VIII Tahun 2012 atau Panduan Lengkap Program Penelitian 2012 • Panduan Penprinas MP3EI 2012 atau • Revisi Panduan Hibah Simposium Nasional Himpunan Profesi Tahun 2012 • Panduan Himpunan Profesi Tahun 2012 • Panduan Uber HKI Tahun 2012 • Panduan Bantuan Seminar Luar Negeri 2012 • Panduan Hibah Penulisan Buku Teks Tahun 2012 • Panduan Insentif Artikel Pada Jurnal Internasional • Panduan Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah • Panduan Akil 2012 • Panduan usulan Bantuan penulisan/penerbitan artikel ilmiah Pada berkala bereputasi internasional Tahun 2012 • Panduan Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) • Panduan Insentif Buku Ajar • Format Entry Data/Lembar Elektronik Usulan Proposal Penelitian • Panduan Dosen Pemula • Program Detasering Tahun 2012 • Panduan dan Lembar Elektronik Penelitian Strategis Nasional 2011 • Panduan dan Lembar Elektronik Penelitian Kerjasama Luar Negeri dan Publikasi Internasional 2011 • Panduan dan Lembar Elektronik Penelitian Hibah Kompetensi 2011 I.b. Informasi Hibah Pengabdian kepada Masyarakat • Pedoman Pengelolaan Desentralisasi Pengabdian • Format Entry Data/Lembar Elektronik Usulan Proposal Pengabdian • Format Lembar Pengumpul Elektronik Usulan Proposal Pengabdian untuk Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat • Panduan Penulisan Artikel Program Pengabdian kepada Masyarakat • Panduan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2011 • Panduan Pengabdian Kepada Masyarakat 2012 I.c. Web Disentralisasi Penelitian dan Pengabdian kpd Masyarakat J. Untuk Dosen DPK Kopertis Administrasi pembayaran Gaji dan uang makan bagi dosen PNS dpk Surat Keterangan Aktif Mengajar dan Rekapitulasi Kehadiran Dosen DPK K. ALAMAT PPI, Contoh Monev, PDLN, Penyetaraan Ijazah : 1. Perhimpunan Pelajar Indonesia di Dunia, total 57 (klik catatan kaki akan dapat link masing-masing) 2. Bagi dosen yang studi lanjut S2 dan S3 baik di dalam maupun di luar negeri, wajib melaporkan perkembangan studinya setiap 6 (enam bulan) sekali ke PTN/Kopertis. 3. Contoh pengisian borang Monev, Sedangkan Lampiran kemajuan studi, berformat bebas (narasi) dikemas menjadi file doc atau pdf 4. Layanan Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar NEgeri (PDLN) On-Line 5. Penyetaraan Ijazah LN online 6. Penilaian Ijazah Luar Negeri (jadwal penyerahan berkas) 7. Pemberitahuan tentang pentingnya SP (Surat Persetujuan) Setneg RI bagi Dosen PNS yang melaksanakan tugas belajar di Luar Negeri 8. Alamat Atdikbud Data ATDIK L. GELAR AKADEMIK DAN SEBUTAN PROFESIONAL 1. Kepmendiknas No. 178/U/2001: Gelar dan Lulusan Perguruan Tinggi (pdf) 2. Lampiran Kepmendikbud yang berisi Daftar jenis gelar akademik Sarjana, Magister dan Sebutan Profesi 3. Surat Penataan Nomenklatur Program Studi Psikologi, Komunikasi, Komputer dan Lanskap (sudah ada ketentuan baru tentang pemakaian gelar ke 4 prodi ini ) 4. Rumpun Ilmu atau; 5. Lampiran Buku 3 Serdos 2011 (Lampiran) Lampiran 4 tentang Koding Rumpun, Sub Rumpun dan Bidang Ilmu. Prodi yang terletak di satu Sub Rumpun (dengan dua nomor pertama sama mis 421 dengan 42x ) dianggap linear M. INFO SERDOS a. Dasar Hukum : 1. UU. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas (Penjelasannya) 2. UU no. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (situs asli) 3. PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 4. PP No. 37 tahun 2009 tentang Dosen 62KB doc/zip 5. PP No. 41 Tahun 2009 tentang tunjangan profesi guru dan dosen, tunjangan khusus guru dan dosen, serta tunjangan kehormatan Profesor. 6. Permendiknas no. 47 Tahun 2009 tentang Sertifikasi Pendidik untu Dosen (situs asli) 7. Permendiknas no. 108/P/2009 tentang PT Penyelenggara Sertifikasi Pendidik Untuk Dosen, sudah dibatalkan oleh Kepmendikbun no.053 TAHUN 2012 tentang Perguruan Tinggi Penilai Sertifikasi Pendidik Untuk Dosen 8. Kemenkowasbangpan No 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya (html) 9. Permendiknas No. 20 Tahun 2008 tentang Penetapan inpassing pangkat dosen bukan PNS yang telah menduduki jabatan akademik di PTS dengan pangkat PNS (situs asli) b. Web Serdos Online http://serdos.dikti.go.id/ c. Materi Pengisian Sistem Aplikasi Serdos Online Tahun 2011 1. Paparan Pemantapan Sistem Serdos 2012 2. Paparan Buku I Sosialisasi Serdos Tahun 2012 3. Paparan Buku II Sosialisasi Serdos Tahun 2012 4. Paparan Buku III Sosialisasi Serdos Tahun 2012 5. Cek Kemiripan DD peserta 6. Aspek Pembaharuan Sistem Online 2012 7. Perguruan Tinggi Penilai Sertifikasi Pendidik Untuk Dosen 8. Buku Panduan Sistem 9. Panduan Sistem 10. Serdos Online Tahun 2011 11. Pembaharuan Sistem Serdos 2011 12. Prosedur Operasional Baku (POB) Serdos Integratif 2011 13. Presentasi_PanduanSerdosOnline_Asesor 14. Panduan Serdos online untuk Asesor 15. Presentasi_PanduanSerdosOnline_PTPS 16. Presentasi_PanduanSerdosOnline_PTU 17. Presentasi_SerdosOnline_Penilai 18. Petunjuk untuk Penilai (atasan, sejawat, mahasiswa) 19. Presentasi_SerdosOnline_Peserta d. Buku Panduan Serdos 1. Pedoman Serdos 2012 Buku I Naskah Akademik 2. Pedoman Serdos 2012 Buku II Penilaian Portofolio 3. Pedoman Serdos 2012 Buku III POB Tatalaksana Serdos Terintegrasi 4. Lampiran Pedoman Serdos 2012 Buku III 5. Buku 1 Serdos 2011 6. Buku 2 Serdos 2011 7. Buku 3 Serdos 2011 8. Buku 3 Serdos 2011 (Lampiran) N. ANGKA KREDIT DOSEN Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Dosen atau di sini a. Dasar Hukum : 1. Kepmenkowasbangpan No. 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999 tentang jabatan fungsional Dosen dan angka kreditnya 2. Keputusan Bersama No.61409/MPK/KP/99 dan 181 tahun 1999 tentang Petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional Dosen dan angka kreditnya 3. Kepmendiknas No. 36/D/O/2001 tentang Petunjuk teknis pelaksanaan penilaian angka kredit jabatan Dosen b. MATERI SOSIALISASI ANGKA KREDIT DOSEN TAHUN 2010 1. Pemahaman penulisan karya ilmiah agar memenuhi kepatutan serta kaitannya dengan usulan kenaikan jenjang kepangkatan, oleh Prof. Dr. Ir. Koesmawan, M.Sc, MBA.DBA., Guru Besar Bidang Manajemen-STIE Ahmad Dahlan 2. Penjelasan pedoman operasional penilaian angka kredit, kenaikan jabatan fungsional dosen ke Lektor Kepala dan Guru Besar, oleh Harry H.B. Mailangkay, Tim Penilai Jabatan Akademik, Kopertis Wilayah III, Jakarta 3. Presentasi KABAG TU dan Form JJA 2010 atau Baca di Sini 4. Penjelasan Teknis Pengusulan Jabatan Akademik dan Angka Kredit Dosen 5. Mengetahui status proses usulan Jabatan Fungsional Guru Besar dan Lektor Kepala Kemendiknas dan Kemenag Caranya di menu vertikal sebelah kanan di bawah tulisan Search ada kotak Search Type dan Search Stiring. Data terbaru Jafung seorang dosen bisa didapat via masukkan nama ( Dosen PTS/PTN/DPK ) atau masukkan NIP ( untuk Dosen PTN/DPK ). Contoh: 1. Set Search Type di posisi nama, masukkan nama contohnya Jeni Kamase ( tanpa gelar ) ke kotak Search Stiring, lalu klik submit akan keluar status Jafung terbaru Dosen ybs, dari situ bisa ketahui apakah usulan sudah berhasil atau belum. 2. Set Search Type di posisi nip, masukkan nip dosen ybs ke kotak Search Stiring, contohnya saya masukan 131653991 keluar data Jafung terbaru Pak Ir. Sjukri. Seluruhnya 3.439 nama dihimpun mulai dari tgl 01 April 2010 sampai 01 September 2010, update setiap tanggal satu. c. MATERI SOSIALISASI ANGKA KREDIT DOSEN TAHUN 2011 Kelengkapan Dokumen Penilaian Karya Ilmiah Materi di Kopertis IV Methode Penelitian dan Cara Penulisan Karya Ilmiah oleh Bambang Suryawam Validasi Karya Ilmiah Dalamnya terdapat Surat Edaran Dirjen Dikti No. 190/D/T/2011 tentang Validasi Karya Ilmiah, Surat Edaran Koordinator Kopertis 3 No. 147/L3/Kp/2011, salinan Permendiknas no. 17 tahun 2010, lampiran 1 format lembar pengesahan hasil validasi Karya Ilmiah, lamp 2 adalah Form Fakta Integritas. Syarat, Pertimbangan dan Persetujuan Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen oleh Kopertis 8 ada contoh cara hitung kelebihan angka kredit O. Prosedur dan Mekanisme Pengusulan Jabatan fungsional Dosen bisa baca di : Pembinaan Karier Dosen terbitan tahun 2007 oleh Trisno Zuardi, kepala bagian mutasi Dosen Kepmen 074/U/2000: Tata cara tim penilai dan tata cara penilaian angka kredit jabatan fungsional dosen P. PEDOMAN AKREDITASI BERKALA ILMIAH 1. Permendiknas no. 22 Tahun 2011: Terbitan Berkala Ilmiah (versi scan, situs asli) 2. SK Dirjen Dikti no. 49/Dikti/Kep/2011: Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah (versi scan, situs asli) 3. Surat Edaran Direktur P2M no. 1313/E5.4/LL/2011: Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah (situs asli) 4. E-Journal Dikti 5. Panduan Penggunaan E-Journal terbitan 2011, terbitan 2010 6. Panduan Pengelolaan Jurnal Terbitan Berkala Ilmiah Elektronik 7. Daftar Jurnal Terakreditasi Periode I tahun 2012 8. Daftar Jurnal Terakreditasi Tahun 2009-2011 9. Daftar Jurnal Terakreditasi Periode II tahun 2011 ( masa laku 5 tahun sejak ditetapkan) 10. Daftar Jurnal Terakreditasi Periode I tahun 2011 (masa laku Agustus 2011-Agustus 2016) 11. Daftar Jurnal Terakreditasi Tahun 2008-2010 12. Daftar jurnal yang sudah terakreditasi Dikti : Periode II tahun 2010: http://dikti.go.id/tatalaksana/upload/SKD/kepdirjen_64a.pdf http://dikti.go.id/tatalaksana/upload/SKD/kepdirjen_64a_lamp.pdf 13. Daftar jurnal yang sudah terakreditasi Dikti : Periode I Tahun 2010 Download File: SK Akreditasi Berkala Ilmiah Periode I tahun 2010 Download File: Lampiran SK Q. Kriteria Jurnal Internasional R. Daftar ISSN (Mau Buat Jurnal Baru) http://issn.pdii.lipi.go.id./ S. Singkatan Jurnal Singkatan Jurnal (CAS) http://www.cas.org/expertise/cascontent/caplus/corejournals.html Singkatan Jurnal (ISSN) http://www.issn.org/2-22661-LTWA-online.php?letter=s T. e-Journal Universitas e-Journal UNNES (http://journal.unnes.ac.id/index.php) e-Journal IPB ( http://journal.ipb.ac.id/) e-Journal ITB (http://itb.ac.id/research/journal) e-Journal UI (http://journal.ui.ac.id) e-Journal UIN Jakarta (http://journal.uinjkt.ac.id/) e-Journal UK Petra (http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/) e-Journal UM (http://journal.um.ac.id/) e-Journal UMuh Malang (http://ejournal.umm.ac.id/) e-journal Unair (http://journal.unair.ac.id/) e-Journal Undip (http://ejournal.undip.ac.id/) e-Journal UNNES (http://journal.unnes.ac.id/) e-Journal UNY (http://journal.uny.ac.id/) e-Journal USU (http://ejournal.usu.ac.id/) e-Jurnal IKIP PGRI Semarang (http://e-jurnal.ikippgrismg.ac.id/) e-Jurnal UAD (http://www.journal.uad.ac.id/) e-Jurnal Udayana (http://ejournal.unud.ac.id/new/home.html) e-Jurnal UII (http://journal.uii.ac.id/) e-Jurnal UKSW (http://ejournal.uksw.edu/) e-Jurnal UMP (http://jurnal.ump.ac.id/) e-Jurnal UNM (http://ojs.unm.ac.id/) e-Jurnal Unsoed (http://jurnalonline.unsoed.ac.id/) e-Jurnal Untad (http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/) e-Jurnal UGM (http://www.mimbar.hukum.ugm.ac.id/index.php/jmh) e-Jurnal UT (http://www.pustaka.ut.ac.id/website/index.php?option=com_weblinks&view=category&id=5&Itemid=22) e-Jurnal LIPI (http://www.jurnal.lipi.go.id/) e-learnign UNESCO http://e-learning.connect-asia.org/ T1. Directory Open Access (Alamat situs direktori yang berisi jurnal-jurnal yang bersifat gratis) 1. Academic Journals 2. ACS Publications 3. DOAJ 4. DBLP Computer Science Bibliography 5. Ergo (Education Research Global Observatory) 6. Free Medical Journals 7. Free Journal Open Access 8. Informaworld 9. Interes (International Research)Journals 10. Garuda Dikti 11. JSTOR Scholarly Journal Archieve 12. Lipi Komputasi 13. Mirror Scientific Data di LIPI (mirror di LIPI untuk jurnal ilmiah internasional) 14. Open Access Journals Search Engine (OAJSE) 15. PubMed Central (free digital archive of biomedical and life sciences) 16. Sciencedirect 17. SClmago Journal Seach 18. Social Science Research 19. Springer Open(Free)Journal 20. Wiley Online Libraly T2. Jurnal Internasional (Gratis) AAEM (American Academy of Emergency Medicine) http://www.aaem.org/ Academic Journals http://www.academicjournals.org/journals.htm Academic Publinng Platforms http://academicpublishingplatforms.com/index.php ACS Publications (American Chemical Society) http://www.pubs.acs.org/about.htm Acta Chemica Scandinavica http://actachemscand.dk/ African J of Math Phys http://www.academicjournals.org/AJMCSR/ Agriculture and Biology Journal of North America http://scihub.org/ABJNA/ Ajet (Australasian Journal of Educational Technology) http://www.ascilite.org.au/ajet/ajet.html Alberta Journals http://www.library.ualberta.ca/ejournals/ Annual Reviews http://www.annualreviews.org/ AP-Czech Journal (engineering) http://ctn.cvut.cz/ap/ ASEAN Teaching & Learning http://www.ukm.my/jtlhe/ Asian Journal of Cell Biology http://scialert.net/jindex.php?issn=1814-0068 Astronomy Education http://www.astronomy-education.com/ AUC Tesol http://www.aucegypt.edu/huss/eli/TESOL/Pages/default.aspx Australian J of Phys http://www.publish.csiro.au/nid/78.htm Beilstin Journal of Organic Chemistry http://www.beilstein-journals.org/bjoc/home/home.htm Bentham Science (pharmaceutical, biomedical and medical research) http://www.benthamscience.com/ Biology of Reproduction http://www.biolreprod.org/ Biology of the Cell http://www.biolcell.org/boc/default.htm Bioscene( Journal of College Bology Teaching) http://www.acube.org/bioscene/ Brazillian Journals (Medical and Biological) http://www.scielo.br/scielo.php?script=sci_serial&pid=0100-879X&lng=en&nrm=iso Bulgarian J Phys (Journal of Physic) http://www.bjp-bg.com/ CitaSeerX http://citeseerx.ist.psu.edu/index Delft Repository http://www.lib.tudelft.nl/tulib/openaccess/index.htm DOAJ http://www.doaj.org/ DBLP Bibliography (computer Science) http://www.informatik.uni-trier.de/~ley/db/journals/index.html Ergo (Education Research Global Observatory) http://www.ergobservatory.info/ejdirectory.html EJEL (The Electronic Journal of e-Learning) http://www.ejel.org/main.html Free Medical Journal http://www.freemedicaljournals.com/ Gema http://academicpublishingplatforms.com/journal.php?journal=GEMA Genamics Journal Seek http://journalseek.net/ Globethics http://www.globethics.net/ethics.php?gclid=CLWby7P4-68CFQ176wod2Q1JFg Google Scholar (citation index, abstak dam fulltext) http://scholar.google.com/ Helsinki Journals http://www.helsinki.fi/library/kumpula/information/journals.html Highwire Stanford Search http://highwire.stanford.edu/ HiperPsycoloquy http://www.cogsci.soton.ac.uk/psycoloquy/ IAMCR (Media and Communication) http://iamcr.org/open-access-journals-newsmenu-322 Informaworld http://tandf.informaworld.com/smpp/home~db=all IJOC (International Journal of Communication) http://ijoc.org/ojs/index.php/ijoc Interes (International Research)Journals http://interesjournals.org/about%20us.htm Journal Komunikasi http://www.ukm.my/~jkom/ JOLT (Journal of Online Learning and Teaching) http://jolt.merlot.org/ Journal of Cheminformatics http://www.jcheminf.com/ Journal of Historicaland European Studies http://www.latrobe.edu.au/histeuro/journal.html J-Stage (Japan science and technology information aggregator, electronic) http://www.jstage.jst.go.jp/browse JSTOR Scholarly Journal Archieve http://www.jstor.org/ JTE (Journal of Technology Education) http://scholar.lib.vt.edu/ejournals/JTE/ Khamasin (Political Science) http://www1.aucegypt.edu/publications/khamasin/index.html Korean Electrical & Nuclear Journal http://etrij.etri.re.kr/ Libra Academic Search http://libra.msra.cn/ Linguistics http://www.linguistics-journal.com/ Math Res Lett http://www.mathjournals.org/mrl/ Mathematics Journals http://www.mathontheweb.org/mathweb/mi-journals.html Microsoft Academic Search http://academic.research.microsoft.com/ Mirror Scientific Data di LIPI (mirror di LIPI untuk jurnal ilmiah internasional) http://www.arsip.lipi.go.id/ MIT Opencourseware http://ocw.mit.edu/ Nanotechnology http://www.nanotech-now.com/ New J Phys http://iopscience.iop.org/1367-2630/ NYU Journals (Laws and Politics) http://www.law.nyu.edu/journals/jilp/index.htm Open Access Journals Search Engine (OAJSE) http://oajse.com/ Oxford Journals http://www.oxfordjournals.org/ Pharmacology http://www.neurotransmitter.net/fulltextpharmacology.html Plos One http://www.plosone.org/home.action PubMed Central (free digital archive of biomedical and life sciences) http://www.pubmedcentral.nih.gov/ PPHMJ http://www.pphmj.com/ Prime Journals http://www.primejournal.org/index.html RSC Journals http://pubs.rsc.org/en/Journals?key=Title&value=Current Sains Malaysia http://www.ukm.my/jsm/ Sciencedirect http://www.sciencedirect.com Science and Technology of Advanced Materials http://iopscience.iop.org/1468-6996/ Scirp http://www.scirp.org/journal/ South African Medical Journal http://www.samj.org.za/index.php/samj SPIE (optical engineering, electronic imaging, biomedical optics, microlithography, remote sensing, and nanophotonics) http://spie.org/x576.xml?WT.svl=mddp10 Springer Open(Free)Journal http://www.springeropen.com/journals Social Science Research http://www.ssrn.com/ The Nano Research http://www.thenanoresearch.com/ Turkish Education Journal http://www.tojet.net/ Wiley Online Libraly http://onlinelibrary.wiley.com/ T3. eBooks and eJournals in Computer Science http://www.springerlink.com/computer-science/books/ http://www.springerlink.com/computer-science/journals/ SCLmago Jurnal Ranking http://scimagojr.com/journalrank.php Thomson Reuters Science Wacth http://sciencewatch.com/ A Wiki for Call For Papers http://www.wikicfp.com/cfp/ Top 100 Tools 2011 20 best websites to download free e-book E-books free Portal Esfindo e-learning gratis , Kata pengantar e-buku gratis, buku lengkapnya (ukuran file 12MB ) SimilarSitesearch U. Kumpulan Tesis, Disertasi dan Jurnal Online di Internet Kumpulan Buku Online di Internet V. Academic Dictionaries and Encyclopedias http://en.academic.ru/ W. Plagiat Cara mengacu kepustakaan dan plagiarisme Plagiarism: http://luk.tsipil.ugm.ac.id/plagiarism Plagiarism & Academic Integrity http://www.lc.unsw.edu.au/plagiarism/index.html X. Peringkat Perguruan Tinggi Indonesia QS World University Rankings 2011/12 QS Stars 2012 in Indonesia WEBOMETRICS Jan 2012 Thomson Reuters 2012 (world , Asia) Versi 4icu January 2012 Y1. Free Online Course Materials - MIT (Massachusetts Institute of Tecnology)OpenCourseWare http://ocw.mit.edu/index.htm - MIT-OCW mirror http://ocw-mit.dikti.go.id - The Chronicle of Higher Education http://chronicle.com/section/Home/5/ - The National Academies Press http://www.nap.edu/about.html - Online Academic Skills Resources http://www.lc.unsw.edu.au/olib.html#7 - Khanacademy http://www.khanacademy.org/ https://www.youtube.com/user/KhanAcademyBahasaInd - World Bank Open Knowledge Repository https://openknowledge.worldbank.org/community-list Academia.edu – Share research http://www.academia.edu/ Y2. Web khusus pencari E-learning dokumen (pdf, ppt, doc) seperti bahan presentasi atau materi kuliah http://www.eldoxea.com/ (beta version) Z. Academic Conferences Worldwide (Info Seminar di Seluruh Dunia Termasuk di Indonesia) http://www.conferencealerts.com/ Untuk Seminar Nasional/Internasional di Indonesia: http://www.conferencealerts.com/indonesia.htm Z1. Call For Papers dan International Conferences http://Research-Conferences.com Z2. Kumpulan peraturan pendidikan tinggi http://luk.staff.ugm.ac.id/atur.htm Z3. Lain-Lain Direktori Perguruan Tinggi Indonesia Portal Informasi Pendidikan Tinggi Daftar Perguruan Tinggi Swasta Indonesia menurut Provinsi Melihat status akreditasi prodi Daftar Perguruan Tinggi Kedinasan di Indonesia Data base Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta se Indonesia Perguruan Tinggi Islam Negeri di Indonesia Perguruan Tinggi Agama Islam se Indonesia Direktori Doktor Indonesia Indonesia Higher Education Network, jaringan komputer antar Perguruan Tinggi Indonesia Pusat teknologi informasi dan komunikasi pendidikan Jejaring Pendidikan Nasional Pagelaran Mahasiswa Nasional bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Zona Perguruan Tinggi Southeast Asian Education Networking SEAMEO SEAMOLEC (Southeast Asian Minister of Education Organization, Reginal Open Learning Centre) Portal-Unesco ================== SEMOGA BERMANFAAT UNTUK PARA SAHABAT. =============== SHARING IS CARING, AT THE TIME YOU GIVE AT THE SAME TIME YOU GET THE HAPPINESS TOO… ——————————————————————– Nurfitri Thio Update terakhir : 15 Juli 2012

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Curahan Hati Murid-Murid Sekolah Dasar Indonesia

Bu Guru, sekolah itu apa sebenarnya? Aku murid kelas 5 SD. Datang pagi setiap hari. Berbaris rapi dan cium tangan hormat sebelum masuk kelas. Pelajaran pertama matematika. Mudah sekali. Nilaiku selalu diatas sembilan. Pelajaran kedua Bahasa Indonesia. Ada peribahasa dan latihan membuat paragraf. Sesekali menjadi karangan. Karanganku tidak selalu baik. Setidaknya mendapat nilai tujuh. Pelajaran ketiga IPA. Aku suka melihat pelangi, dan aku mengerti bagaimana proses terjadinya. Ah nilaiku tak pernah kurang dari sembilan. Hari-hari di sekolah, bermain dengan kawan-kawan dikelas secara sembunyi atau di lapangan saat jam istirahat. Atau saat menunggu jemputan pulang. Tapi apakah sekolah itu? Kemaren aku dimarahi ayah karena tidak bisa menjaga adikku sehingga jatuh. Kata ayah “Percuma saja kamu juara kelas kalau mengurusi adik saja tidak bisa”. Ah aku kan anak pintar. Tapi tidak ada pelajaran yang mengajari bagaimana caranya bertanggung jawab menjaga adik kecil yang berusia satu tahun dan baru pandai berjalan. Minggu lalu aku dibilang ibu cengeng. Ayah dan ibu keluar kota bersama adik. Aku tinggal berdua dengan mbak Siti. Sore itu hujan lebat. Mbak Siti ke warung membeli lilin karena lampu mati. Tetapi mbak Siti pergi terlalu lama. Senja semakin gelap. Langit kelam, petir menyambar dan menggelegar. Aku ketakutan dan menangis sendirian. Kata guru anak lelaki harus berani. Berani itu apa? Siapa yang berani dalam situasi gelap senyap begini sendiri. Untung ayah dan ibu segera pulang. Aku menghambur ke pelukan ibu, terisak. Ibu memeluk dan berkata “Duh kenapa anak ibu jadi cengeng begini?”. Sekolah itu apa sebenarnya Bu Guru? Mengapa aku sudah lima tahun sekolah belum juga berani dalam gelap? Sebentar lagi liburan kenaikan kelas. Bulan Juli mendatang aku sudah menjadi murid kelas enam. Dapatkah aku kembali meraih juara satu seperti biasanya penerimaan rapor? Lalu bisakah aku lulus SD dengan nilai terbaik tanpa ada huru hara? Tadi malam kulihat di TV kejadian yang sangat mengerikan. Di Surabaya, seorang anak kelas enam SD bernama Alif di demo oleh teman-teman sekolah dan orang-orang sekampung. Gara-garanya Alif tidak mau mengikuti perintah Guru yang menyuruhnya berbuat curang dengan memberikan contekan pada teman-teman pada saat Ujian Akhir Nasional. Alif dan Ibunya serta keluarganya harus mengungsi menghindari amukan masa. Aku sedih. Sekolah itu apa sebenarnya Bu Guru? Mengapa Alif harus dihukum karena ingin jujur dan tidak mau berbuat curang? Bu Guru, sekolah itu apa sebenarnya? Kakak kelasku tahun ini di sekolah juga disuruh seperti Alif. Katanya, kalau mau masuk SMP favorit harus punya nilai kelulusan SD yang tinggi. Supaya nilai tinggi harus kerjasama dan perlu bantuan kunci jawaban. Kata Pak Guru Agama, Nabi Muhammad SAW diutus kedunia ini pertama kali adalah untuk memperbaiki akhlak manusia. Akhlak utama beliau contohkan adalah kejujuran. Sehingga Nabi SAW digelari Al-Amin. Yang artinya orang yang dapat dipercaya. Tidak suka bohong, tidak licik dan tidak suka curang. Berbohong serta berlaku curang termasuk dosa besar. Tetapi mengapa di sekolah semuanya serba membingungkan? Di SMP dekat rumahku ada kantin kejujuran. Siswa membeli mengambil barang dan membayar tanpa diawasi. Lalu kenapa saat Ujian Nasional juga diberi kunci jawaban oleh gurunya sendiri? Apakah jujur itu? Aku semakin tidak mengerti. Bu Guru, apakah sekolah itu? Mengapa semakin tinggi sekolah murid-muridnya semakin jahat? Buktinya siswa SMA di dekat komplek rumahku. Kalau malam minggu suka kebut-kebutan dan berisik. Tidak ada polisi yang menangkap. Waktu mereka ngobrol di warung, aku mendengar bahwa mereka sukses Ujian Nasional karena mendapat bocoran soal dari kepala sekolah. Sambil menghirup rokok dan kaki diangkat ke meja mereka tertawa terbahak-bahak mengingat saat kucing-kucingan mengelabui tim pengawas independent. Bu Guru, sekolah itu apa sebenarnya. Setiap upacara bendera aku mendengar bahwa sekolah-sekolah Indonesia sedang menggalakkan pendidikan karakter. Karakter itu apa? Aku semakin tidak mengerti. Aku hanya ingin jadi Ahli Pesawat terbang seperti Pak Habibie. Sekolah ke luar negeri untuk pulang membangun bumi pertiwi. Sekarang aku baru akan naik kelas enam. Aku harus masuk SMP dan SMA atau sederajat sebelum bisa sekolah ke Jerman untuk menjadi ahli Pesawat terbang. Tapi aku harus sekolah kemana Bu Guru? Aku ingin menjadi Ahli Pesawat terbang sekaligus menjadi umat kesayangan Nabi. Menjadi anak baik, jujur dan cinta pada kebenaran. Aku ingin kalau nanti aku besar, koruptor sudah tidak ada lagi di muka bumi. Aku ingin negeriku sejahtera dan makmur. Tapi aku harus sekolah kemana Bu Guru? Katanya sekolah itu tempat membuat orang bodoh menjadi pintar. Merubah orang menjadi baik. Mengajari menyelesaikan masalah. Dan membimbing seseorang dapat menyiapkan diri meraih cita-cita. Bu Guru, dimanakah sekolah itu? Masih adakah sekolah itu? Apakah sekolah itu? (republika.co.id)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kegagalan Kapitalisme,3 Miliar Jiwa Terancam Kemiskinan

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam laporannya, Senin (30/1) lalu, menyatakan sebanyak tiga miliar penduduk dunia terancam jatuh ke dalam jurang kemiskinan. Masyarakat dunia pun sudah kehabisan waktu untuk memastikan kecukupan pangan, air, dan energi, seiring populasi yang berkembang pesat.
Laporan itu membuat estimasi, populasi dunia akan tumbuh mencapai hampir 9 miliar pada tahun 2040, atau meningkat 2 miliar dari sekarang. Sedangkan jumlah konsumen kelas menengah meningkat hingga 3 miliar dalam 20 tahun. Sehingga, permintaan akan sumber daya pun akan meningkat secara eksponensial.
Bahkan, pada tahun 2030, diperkirakan akan terjadi lonjakan kebutuhan pangan hingga lebih dari 50 persen, energi 45 persen, dan air bersih 30 persen. Dan, kata laporan PBB ini, jika dunia gagal untuk mengatasi masalah tersebut, 3 miliar orang akan masuk di bawah garis kemiskinan.
Upaya menuju pembangunan berkelanjutan juga akan terkena dampaknya, yang diperparah dengan kurangnya dorongan politik. “Model pembangunan global saat ini tidak berkelanjutan. Untuk mencapai keberlanjutan, transformasi ekonomi global diperlukan,” kata laporan itu. “Berkutat pada hal tak substansial tidak akan menyelesaikan pekerjaan. Arus Krisis ekonomi global memberikan kesempatan bagi reformasi yang signifikan.”
Laporan PBB itu juga menambahkan, jumlah orang yang hidup dalam kemiskinan absolut memang telah berkurang menjadi 27 persen dari populasi dunia, atau turun 46 persen dari angka tahun 1990. Ekonomi global pun telah tumbuh 75 persen sejak tahun 1992. Namun, tukas laporan ini, gaya hidup yang melonjak seiring kebiasaan konsumtif, telah menyebabkan sumber daya alam dalam kondisi kritis
Meningkatkanya kemiskinan merupakan bukti kegagalan kapitalisme untuk mensejahtrakan dunia. Bahkan negara yang merupakan jantungnya kapitalisme seperti Amerika Serikat juga menghadapi problem yang sama. Survei tentang tingkat kemiskinan di Amerika Serikat menunjukkan semakin banyak orang yang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Suvei 29 kota di seluruh AS menyebutkan semakin banyak orang yang tidak punya rumah. Hampir semua kota melaporkan peningkatan permintaan bantuan makanan.
Menurut data pemerintah, 49 juta rakyat Amerika termasuk kategori miskin tahun 2010, peningkatan satu persen dibandingkan tahun sebelumnya. “Di sini, di negara terkaya di dunia, ada orang yang tidak punya rumah,” kata Wali Kota Kansas Sly James yang memimpin kelompok survei konferensi wali kota.
“Kami gagal untuk menangani masalah kritis terkait tuna wisma dan bantuan makanan,” kata James.
Dari 29 kota yang disurvei dengan lebih dari 30.000 penduduk, 25 di antaranya selalu meminta bantuan makanan dari pemerintah dalam satu tahun terakhir. Di Kota Missouri, Kansas, jumlah mereka yang meminta bantuan makanan meningkat 40 persen. Peningkatan tertinggi dalam survei.
Penduduk di Kota Boston dan Salt Lake juga banyak yang meminta bantuan makanan diikuti dengan Philadelphia. Angka tuna wisma di 29 kota yang disurvei meningkat sekitar enam persen. Kota dengan angka tuna wisma tertinggi adalah Charleston, South Carolina dengan angka 33 persen. Diikuti dengan Cleveland, Ohio, 21 persen dan Detroit, Michigan, 16 persen.
Angka tuna wisma di dua dari tiga kota yang disurvei diperkirakan akan meningkat tahun depan. Laporan juga menyebutkan seperempat tuna wisma dewasa mengalami gangguan mental parah. Sebanyak 13 persen di antaranya adalah veteran militer AS. Sekitar 18 persen dari mereka yang menggelandang tidak mendapatkan bantuan karena kurangnya tempat penampungan. (FW dari berbagai sumber)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Syariat Solusi Pasti Permasalahan Bnagsa


Tidak jauh berbeda dengan sebelumnya, tahun 2011 dilewati dengan serangkaian problem sosial masyarakat yang terasa sangat memilukan. Di wilayah DKI Jakarta saja, misalnya, sesuai data dari Kepolisian Daerah Metro DKI Jakarta, hingga September 2011 terdapat 7.382 kasus kejahatan. Artinya, perbulan rata-rata terjadi 820 kasus kejahatan. Angka ini meningkat dari Tahun 2010, yaitu 748 kasus perbulan. Kecenderungan yang sama juga terjadi di beberapa daerah, seperti di Lombok Timur tercatat 1500 kasus kriminalitas sepanjang tahun 2011. Angka ini juga meningkat dari tahun sebelumnya, yaitu 1400 lebih.
Angka kemaksiatan lain juga tidak kalah mengerikan. Seks bebas kini seolah-olah sudah menjadi tren di kalangan remaja kita. Pernyataan ketua BKKBN, Sugiri Syarief mestinya membuat para orangtua dan kalangan pendidik merasa miris. Menurut dia, setengah gadis lajang yang berada di kawasan Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) disebut-sebut banyak yang sudah tidak perawan karena melakukan hubungan seks pranikah. Tidak sedikit di antaranya yang hamil di luar nikah.
“Hasil survei yang dilakukan, dari 100 remaja, 51 remaja perempuannya sudah tidak lagi perawan,” katanya. Selain di Jabodetabek, ungkap Sugiri, hasil yang sama juga diperoleh di wilayah lain di Indonesia. Di Surabaya, gadis atau remaja perempuan lajang yang sudah tidak perawan lagi mencapai angka 54 persen, di Medan 52 persen, Bandung 47 persen, dan Yogyakarta 37 persen. Data ini dikumpulkan BKKBN hanya dalam kurun waktu 2010 saja dan kemungkinan di tahun 2011 angkanya akan jauh lebih besar. Berdasarkan survei Komisi Perlindungan Anak (KPA) yang dilakukan terhadap 4.500 remaja di 12 kota besar seluruh Indonesia ditemukan hasil, bahwa 62,7% remaja mengaku pernah berhubungan badan, 93% remaja pernah berciuman dan 21% remaja telah melakukan aborsi (Kompas.com, 9/5/2010).
Maraknya seks bebas memicu kejahatan lain. Di antaranya adalah kejahatan aborsi. Inilah.com melaporkan bahwa angka aborsi di Indonesia berkisar 2-2,6 juta kasus pertahun, atau 43 aborsi untuk setiap 100 kehamilan. Data ini berasal dari Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, dr. Titik Kuntari MPH. “Sekitar 30% di antara kasus aborsi itu dilakukan oleh penduduk usia 15-24.” Dari data hasil survey dr.Titik bisa dikatakan bahwa 30% kasus aborsi dilakukan oleh remaja yang kemungkinan besar belum menikah. Dorongan untuk melakukan aborsi di kalangan remaja biasanya dilatarbelakangi oleh KTD (Kehamilan Tidak Dinginkan). Mereka belum siap hamil apalagi melahirkan dan menjadi ibu. Karena itu, aborsi menjadi pilihan berikutnya setelah terlena oleh seks bebas.
Dampak lain seks bebas adalah mewabahnya HIV-AIDS. Data Komisi Nasional Penanggulangan AIDS menunjukkan, penyebaran HIV/AIDS berubah dalam lima tahun terakhir. Berdasarkan penelitian tahun 2011, penyebab transmisi tertinggi adalah seks bebas (76,3 persen), diikuti jarum suntik (16,3 persen) (Kompas.com, 22/11/2011). Jumlah penderita AIDS juga semakin membengkak. Jumlah penderita kasus baru AIDS pada triwulan II tahun 2011 di Indonesia mencapai 6.087 orang, Ini berarti, secara kumulatif sampai dengan bulan Juni 2011 tercatat jumlah kasus AIDS sebanyak 26.483 orang (Tribunkalteng.com, 29/11/2011).
Seks bebas tampaknya akan semakin parah. Pasalnya, kebijakan yang diambil negeri ini memang menuju ke arah sana. Kondomisasi dianggap sebagai upaya penangkal AIDS dan diklaim sebagai bentuk seks yang bertanggung jawab. Pengurus Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Semesta Universitas Madura (Unira) seolah-olah peduli akan nasib bangsa ini. Mereka, misalnya, membagi-bagikan kondom gratis kepada mahasiswa dan masyarakat. “Aksi bagi-bagi kondom gratis ini untuk memperingati Hari AIDS Sedunia (HAS) 2011 yang jatuh pada 1 Desember,” kata Koordinator LPM Semesta 2010-2011, Dewi Indra Purnamasari (Beritajatim.com).
Pesta olahraga setingkat ASEAN yang berlangsung di penghujung tahun 2011 juga diramaikan dengan bagi-bagi kondom.
Selain fisik, kesehatan psikis masyarakat pun turut terpapar. Meningkatnya jumlah orang yang mengalami penyakit kejiwaan baik yang ringan maupun yang terindikasi gila menjadi buktinya. Harian Surya Surabaya (11/11/ 2011) melansir bahwa makin tinggi beban hidup yang harus ditanggung sebagian warga Surabaya ternyata berdampak pada meningkatnya jumlah penderita gangguan jiwa. Sebuah temuan baru menyatakan, di Surabaya Timur saja, dalam tiga tahun terakhir tercatat ada sedikitnya 120 penderita gangguan jiwa baru. Pengamat sosial dari Universitas Indonesia (UI) Devie Rachmawati menyebutkan, penyakit tertinggi yang menyerang masyarakat saat ini adalah depresi. Bahkan angkanya jauh di atas penyakit berbahaya mematikan lainnya seperti jantung. Lebih dari 40 persen masyarakat mengalami depresi. Adapun penyakit jantung hanya 20 persen. Ini dinilai sebagai angka yang mencengangkan.
Depresi menjadi momok saat ini bagi masyarakat. Angka ini jauh di atas penyakit lainnya. Angka kematian akibat bunuh diri di Indonesia terbilang cukup tinggi. Berdasarkan laporan dari Kementerian Kesehatan, jumlah kematian akibat bunuh diri di Jakarta mencapai 160 pertahun. Ini artinya, jumlah korban bunuh diri bisa mencapai 10 orang perbulan. Kemiskinan dan himpitan ekonomi menjadi penyebab tingginya jumlah orang yang mengakhiri hidup (Vivanews).
Selain itu, kasus tawuran yang akhir-akhir ini sering diberitakan media masa cukup menjadi bukti bahwa bangsa ini sedang sakit secara psikologis. Tidak hanya masyarakat awam yang gemar tawuran ini, sesama pelajar, bahkan anggota dewan yang terhormat pun ikut-ikutan mempertontonkan adu mulut sampai saling lempar kursi di antara mereka. Tawuran seolah sudah menjadi tradisi di kalangan pelajar dan warga, khususnya warga Jakarta dan sekitarnya. Bahkan menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Baharudin Djafar, terjadi peningkatan angka tawuran pada 2011 dibandingkan tahun 2010 (28 kasus). Sejak Januari hingga September 2011 ini saja, sudah 39 kasus tawuran dilaporkan (Detiknews.com, 21/9/2011).

Akar Masalah
Faktor ekonomi sering dituduh sebagai akar masalah dari berbagai problem sosial yang dikemukakan di atas. Benarkah faktor ekonomi sebagai biangnya? Pengamat psikodinamika masyarakat dari Universitas Indonesia (UI), Lukman S. Sriamin menyatakan tidak setuju bila disebutkan pemicu seseorang melakukan tindak kriminal lantaran kemiskinan. pasalnya, orang yang punya jabatan dan karir cemerlang, bahkan hidup berkecukupan, juga bisa melakukan tindak kejahatan (Batavia.com, 26/10/2011).
Peristiwa bunuh diri juga kadang dilatarbelakangi oleh kesulitan ekonomi. Sering dikabarkan orang tewas bunuh diri karena tidak kuat menghadapi himpitan ekonomi. Namun, peristiwa akhir-akhir ini membantah fakta tadi. Sudah banyak orang yang mati bunuh diri dengan cara menjatuhkan dirinya dari gedung bertingkat atau mal, padahal mereka berasal dari kalangan berada.
Dulu kaum perempuan menjadi pelacur karena ingin mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya. Sekarang, motif ini sudah bergeser sebagaimana penuturan Ketua MUI Riau tatkala mengomentari maraknya kasus seks bebas di kalangan remaja. Menurut beliau, minimnya intensitas pendidikan agama di sekolah dinilai menjadi salah satu faktor pemicu tingginya angka praktik seks bebas yang dilakukan remaja Indonesia. Menurut BKKBN, sebagaimana diungkapkan Direktur Remaja dan Perlindungan Hak-Hak Reproduksi BKKBN, M Masri Muadz, ada beberapa faktor yang mendorong remaja melakukan hubungan seks pra-nikah. Di antaranya, kata Masrie, pengaruh liberalisme dan pergaulan bebas; kemudian lingkungan dan keluarga serta pengaruh media massa, khususnya TV dan internet (RiauNews,14/5/2011). Diperkirakan sekitar 25 persen dari 239 wanita (59 orang) pekerja seks komersial (PSK) di Kota Sukabumi, Jawa Barat, berasal dari kalangan pelajar yang disebabkan keinginan hidup mewah (Warta Kota, 3/12/2009)
Jadi, penyebab mendasar dari problem sosial bukanlah faktor ekonomi tapi apa yang menimbulkan masalah ekonomi itu muncul. Senyatanya, penerapan sistem ekonomi kapitalislah yang menjadi biangnya. Dalam sistem kapitalis, kekayaan alam yang melimpah hanya dinikmati oleh segelintir orang lewat kebijakan privatisasi, sementara mayoritas rakyat hidup dalam kepungan krisis multi dimensi yang berujung pada tekanan jiwa yang terus mendera dan jalan pintas menghalalkan segala cara demi mencukupi kebutuhan hidup.

Solusi Pasti
Menuntaskan semua problem di atas tidak bisa hanya dengan menyelesaikan satu-persatu masalah yang muncul. Upaya yang komprehensif dan menyeluruh harus dilakukan, yaitu dengan cara menghilangkan akar permasalahan. Mengganti sistem yang salah itulah jawabannya. Selanjutnya perlu dihadirkan pilar-pilar pengokoh tegaknya sistem yang benar.
Pertama: menghilangkan faktor internal individu berupa lemah iman dan miskinnya pengetahuan tentang aturan Islam. Keimanan yang kokoh akan membentengi seseorang dari perilaku melanggar hukum syariah; menghalangi seseorang dari berbuat maksiat. Sebab, ia yakin benar bahwa baik-buruknya yang ia lakukan di dunia akan berkonsekuensi pada pahala dan dosa (QS az-Zalzalah [99]: 7-8). Ikhlas, sabar, dan tawakal akan menjadikannya kuat menghadapi beragam cobaan kehidupan dan menjauhkannya dari sikap putus asa (QS al-Baqarah [2]: 155-157). Keteladanan Rasulullah saw. dan para Sahabat manakala diboikot kafir Quraisy selama tiga tahun harus menjadi contoh. Kesulitan hidup tidak menjerumuskan seorang Muslim ke dalam kemaksiatan. Sebaliknya, ia tetap istiqamah dalam keimanan. Ilmu adalah laksana cahaya yang akan menerangi perjalanan hidup seseorang. Pengetahuannya tentang aturan syariah serta pemahamannya tentang kewajiban terikat pada seluruh aturan tersebut akan mengarahkan dirinya untuk tetap berada pada jalan yang benar bukan jalan yang kemaksiatan yang menyimpang.
Kedua: faktor yang berasal dari luar individu, yaitu lingkungan masyarakat. Sikap peduli masyarakat terhadap sesamanya akan membantu meringankan masalah yang sedang dihadapi seseorang. Contoh nyata telah dibuktikan oleh para Sahabat Muhajirin dan Anshar pada masa awal hijrah dari Makkah ke Madinah. Kelemahan dan kekurangan harta kaum Muhajirin segera disambut uluran bantuan sahabat Anshar (QS al-Hasyr [59]: 9). Mereka tidak menunggu teriakan minta tolong, kelaparan yang berujung keputusasaan atau kemiskinan yang mendorong kejahatan seperti yang terjadi sekarang.
Kekokohan iman individu tidak akan cukup kuat untuk mengahadapi sulitnya kehidupan sekalipun disertai dengan sikap peduli masyarakat. Masih ada pilar ketiga yang akan mengeluarkan individu dari kubangan masalah kehidupan. Pilar itu adalah penerapan sistem yang sahih yang dijalankan oleh orang yang amanah, yang akan memandang seluruh urusan rakyat sebagai amanah Allah yang menjadi tanggung jawabnya. Dia betul-betul akan menunaikan amanah ini sesuai dengan aturan Allah SWT. Masalah ekonomi, masalah sosial kemasyarakatan, masalah hukum dan masalah yang lainnya hanya diatur dengan aturan Islam yang mensejahterakan (QS an-Nur [24]: 55). Ya, itulah syariah Islam yang diterapkan dalam institusi pemerintahan Islam, Khilafah Rasyidah yang insya Allah segera akan tegak kembali.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pendidikan Kita: Mahal dan Gagal


Indonesia telah merdeka lebih dari 66 tahun. Bukan waktu yang pendek bagi sebuah bangsa untuk mempersiapkan diri menjadi bangsa yang prestatif. Ironisnya Indonesia terpuruk hampir di seluruh bidang, termasuk pendidikan. Di bidang pendidikan rendahnya kualitas hampir merata dari seluruh aspek: guru, fasilitas pendidikan, kurikulum, sampai pada prestasi siswa.
Indonesia bisa dinilai sebagai Negara yang gagal, karena semakin tua usianya bukan semakin berprestasi, tapi sebaliknya. Di bidang pendidikan prestasi Indonesia semakin menurun. Penurunan peringkat Indonesia dalam indeks pembangunan pendidikan untuk semua (Education for All) tahun 2011, salah satunya disebabkan tingginya angka putus sekolah di jenjang sekolah dasar. Sebanyak 527.850 anak atau 1,7 persen dari 31,05 juta anak SD putus sekolah setiap tahunnya. Badan PBB, UNESCO merilis indeks pembangunan pendidikan (Education Development Index) dalam EFA Global Monitoring Report 2011. Peringkat Indonesia turun pada posisi ke-69 dari 127 negara. Tahun lalu posisi Indonesia ke-65. Dari empat indikator penilaian, penurunan drastis terjadi pada nilai angka bertahan siswa hingga kelas V SD. Pada laporan terbaru nilainya 0,862 (Kompas.com, 4/3/2011).
Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia juga ditunjukkan data Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM Indonesia berada pada level 0,617 pada tahun 2011 menduduki peringkat 124 dari 187 negara di dunia. IPM Indonesia hanya unggul jika dibandingkan Vietnam yang memiliki nilai IPM 0,593, atau Laos dengan nilai 0,524, Kamboja 0,523, dan Myanmar dengan nilai IPM 0,483 (Republika.co.id, 27/11/2011).
Kualitas guru yang menjadi ujung tombak pendidikan juga rendah. Masih banyak guru yang tidak layak, tidak disiplin, dan jarang mengajar. Pada pertengahan Oktober 2011, puluhan wali murid SD Negeri 1 Puulemo Kecamatan Baula, Kabupaten Kolaka, Sultra merasa kesal dengan kepala sekolah dan guru karena jarang masuk mengajar. Mereka menyegel kantor kepala sekolah dan ruangan guru di SD tersebut. (lihat, Republika, 14/10/2011).
Rendahnya kualitas guru ini berbanding lurus dengan kesejahteraan guru yang belum merata. Sebagian ada yang sejahtera, sebagian masih mengenaskan. Contohnya seperti yang dialami guru SDN 023 di daerah masyarakat adat Talang Mamak, suku asli Provinsi Riau. Guru di Desa Talang Durian Cacar Kecamatan Rakit Kulim, Kabupaten Indragiri Hulu, pada Januari silam belum menerima gaji selama tiga bulan. Mereka juga harus memikul beban kerja berlipat ganda, karena hanya ada tiga guru di sekolah itu yang mengajar siswa dari kelas satu hingga kelas lima (lihat, Republika, co.id, 20/1/2011).
Semua fakta itu masih diperparah dengan sarana fisik yang belum memadai. Masih banyak gedung sekolah yang tidak layak digunakan untuk belajar. Data yang diterima Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, selama tahun 2011 terdapat sekitar 21 ribu sekolah rusak berat. Bahkan seperti yang dilaporkan Republika, gedung sekolah yang rusak berat itu ada yang sampai merengut nyawa siswa. Adalah Sukniah (10 tahun), siswa kelas 4 Madrasah Diniyah Al-Ikhlas, Kampung Tambleg, Desa Cidikit, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, tewas tertimpa atap sekolahnya yang tiba-tiba ambruk, Senin (3/10) sore. Sementara sepuluh siswa lainnya mengalami luka-luka di bagian punggung, kaki, pundak dan kepala (lihat, Republika, 4/10/2011).
Lain halnya di Sampit, bukan masalah gedung sekolah yang rusak berat, tapi Sampit kekurangan gedung sekolah. Akibatnya ribuan siswa lulusan SMP di daerah tersebut terancam tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi karena tidak tertampung di Sekolah Menengah Umum dan sederajat. Dari 5.090 siswa SMP yang lulus diperkirakan hanya sekitar 3.000 lebih yang berhasil tertampung di bangku SMU, sedangkan 2.000 siswa diantaranya terancam akan putus sekolah (lihat, Kompas.com, 21/7/2011).

Kapitalisasi Pendidikan
Mahalnya pendidikan bukan menjadi rahasia lagi, dari tingkat SD sampai Perguruan Tinggi. Misalnya biaya pendidikan SD swasta di Jakarta, uang pangkalnya beragam mulai Rp. 9 juta hingga Rp. 75 juta. Biaya SPP bulanannya mulai Rp. 300 ribu hingga juta-an/bulan. Begitu pula dengan jenjang SMP dan SMU di Jakarta, uang pangkalnya juga mencapai jutaan. Anehnya hal ini tidak hanya pada sekolah swasta, SMU Negeripun demikian.
Makin mahalnya biaya pendidikan itu akibat terjadinya kapitalisasi pendidikan melalui penerapan kebijakan pemerintah yang menerapkan MBS (Manajemen Berbasis Sekolah). MBS di Indonesia pada realitanya lebih dimaknai sebagai upaya untuk melakukan mobilisasi dana. Karena itu, Komite Sekolah/Dewan Pendidikan yang merupakan organ MBS selalu disyaratkan adanya unsur pengusaha.
Di perguruan tinggi, biaya kuliah juga semakin mahal. baik di perguruan tinggi swasta, maupun di perguruan tinggi negeri. Uang pangkal perguruan tinggi swasta dari 7 jutaan, hingga puluhan juta. Di perguruan tinggi negeri uang pangkal mulai puluhan juta, hingga ratusan juta (www.seputarindonesia. com, 22/11/2011).
Mahalnya biaya kuliah itu diantaranya akibat disahkannya PP no 66 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaran Pendidikan, yang isinya ternyata tidak jauh berbeda dengan UU BHP dan seakan hanya berganti nama. Pakar pendidikan, Prof Dr Tilaar mngomentari PP no 66 tersebut: “PP tersebut membuat lembaga pendidikan seperti lembaga bisnis”.
Rencana industrialisasi dan kapitalisasi di dunia pendidikan di negeri ini terasa sangat kuat. Indonesia sebagai anggota World Trade Organization (WTO) telah meratifikasi Agreement Establising the World Trade Organization melalui penetapan UU No.7 Tahun 1994. Dampaknya Indonesia harus menjalankan liberalisasi perdagangan, termasuk perdagangan jasa pendidikan. Implementasinya diantaranya adalah dengan ditetapkannya PP no 66 tahun 2010 itu. Ke depan, kapitalisasi pendidikan tinggi akan makin menjadi dengan diusulkannya RUU Perguruan Tinggi, yang rencananya disahkan tahun 2012.
Mahalnya biaya pendidikan ini menyebabkan tingginya angka anak putus sekolah, karena besarnya jumlah siswa miskin di Indonesia yang hampir mencapai 50 juta siswa. Jumlah tersebut terdiri dari 27,7 juta siswa di bangku tingkat SD, 10 juta siswa tingkat SMP, dan 7 juta siswa setingkat SMA. Dari jumlah itu, sedikitnya ada sekitar 2,7 juta siswa tingkat SD dan 2 juta siswa setingkat SMP yang terancam putus sekolah (Kompas.com, 25/7/2011).

Akar Masalah
Akar penyebab karut-marut pendidikan di atas tidak lain karena landasan yang dipakai adalah sekulerisme, kapitalisme, liberalisme. Sekulerisme menyebabkan lembaga pendidikan kehilangan orientasi untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter. Outputnya, adalah orang-orang yang tak lagi mengindahkan ajaran agama dan tipis akhlaknya. Ditambah dengan ditanamkannya ide liberalisme, lahirlah siswa-siswa yang bertingkah laku dan bergaya hidup bebas, dan cenderung sulit diatur. Muncul berbagai problem seperti gaya hidup bebas, seks bebas, narkoba, tingkah laku brutal, tawuran, dan sebagainya.
Ideologi Kapitalisme yang diterapkan di negeri ini, mengharuskan minimnya peran negara dalam melayani masyarakat termasuk pendidikan. Sektor pendidikan akhirnya diprivatisasi. Akibatnya, biaya pendidikan dari hari ke hari makin melangit. Penerapan kapitalisme itu juga menjadikan seluruh aspek kehidupan dikapitalisasi. Pendidikan berubah menjadi komoditas bisnis. Akibatnya hanya golongan masyarakat yang mampu membayar saja yang bisa merasakan pendidikan bermutu. Sementara golongan masyarakat tak berpunya harus puas dengan pendidikan rendah dan tak bermutu, bahkan tak sedikit yang terpaksa berhenti sekolah karena ketiadaan biaya. Akibatnya terjadilah lingkaran setan kemiskinan dan kebodohan, kesenjangan makin menganga dan segudang problem sosial yang menjadi ikutannya.

Syariah Islam Dalam Bingkai Khilafah Solusinya
Syariah Islam menetapkan pemenuhan pelayanan pendidikan bagi seluruh rakyat sebagai tanggungjawab dan kewajiban negara. Negara Khilafah wajib menyediakan pendidikan berdasarkan apa yang dibutuhkan manusia didalam mengarungi kancah kehidupan bagi setiap individu, baik laki-laki maupun perempuan dalam dua jenjang pendidikan : Jenjang pendidikan dasar dan jenjang pendidikan menengah. Mereka diberi kesempatan seluas-luasnya untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi. Negara wajib menyelenggarakan pendidikan di semua jenjang itu secara gratis.
Negara Khilafah menyediakan perpustakaan, Laboratorium dan sarana ilmu pengetahuan lainnya yang representatif, selain gedung-gedung sekolah, kampus-kampus untuk memberi kesempatan bagi mereka yang ingin melanjutkan penelitian dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan, seperti fikih, ushul fikih, dan tafsir termasuk bidang pemikiran, kedokteran, teknik, kimia serta penemuan, inovasi dan lain-lain. Sehingga ditengah-tengah umat akan lahir sekelompok mujtahid, saintis, tehnokrat yang sampai pada derajat penemu dan inovator.
Negara Khilafah wajib menyediakan pendidikan bebas biaya dan menyediakan berbagai fasilitas pendidikan. Hal ini berdasarkan apa yang dilakukan Rasulullah dan ijma’ ulama’ yang memberi gaji kepada para pengajar dari Baitul Mal. Rasulullah telah menentukan tebusan tawanan perang Badar berupa keharusan mengajar sepuluh kaum muslim.
Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan dari Wadhi’ah bin Atha bahwa ada tiga orang guru di Madinah yang mengajar anak-anak dan Khalifah Umar bin Khaththab memberi gaji lima belas dinar (kurang lebih 63.75 gram emas) setiap bulan, jika harga emas satu gram Rp 400 ribu, maka gaji guru pada saat itu Rp 25, 5 juta.

Out Put Pendidikan Daulah Khilafah
Menurut Abu Yasin, dalam bukunya Strategi Pendidikan Daulah Khilafah, Negara Khilafah menetapkan Strategi pendidikan untuk menghasilkan out put pendidikan yang kapabel, sesuai dengan visi, misi negara Khilafah, yaitu menjadi Negara Adidaya yang siap memimpin dunia dengan Islam. Adapun out put yang dihasilkan sebagai berikut: Pertama, Dalam pandangan Islam, Negara wajib mempunyai kekuatan militer yang canggih dan yang mampu menggetarkan musuh. Karena itu Departemen Pendidikan harus menyelenggarakan pendidikan yang out put nya mampu menjadi personel militer yang handal. Disamping juga menghasilkan para teknokrat dan saintis yang mampu membuat senjata, pesawat tempur dan peralatan-peralatan militer canggih lainnya sampai pada tingkat bisa menggetarkan para musuh seperti yang dinyatakan di dalam QS al-Anfal [8]: 60.
Kedua, Negara Wajib menjaga kemaslahatan umum. Karenanya negara wajib mendirikan: (1) Industri yang berhubungan dengan harta milik umum seperti industri untuk ekploitasi barang tambang, industri migas. (2) Industri berat dan industri persenjataan. Maka Departemen Pendidikan wajib menyelenggarakan pendidikan untuk penguasaan sains dan teknologi yang mendukung realisasi semua itu, seperti berbagai perguruan tinggi sains dan teknologi.
Ketiga, Negara membutuhkan ulama, negarawan dan para pemimpin yang berkepribadian Islam dan memahami Sistem Islam dengan baik. Karena itu, Departemen pendidikan menyelenggarakan pendidikan di Perguruan Tinggi yang mampu mencetak ulama’ dan mujtahid, pemikir, para pakar, para pemimpin, para qadhi (hakim), para ahli fikih, dsb. Mencetak ulama’ dan umara’ yang berkepribadian Islam sangat penting karena Negara Khilafah wajib menerapkan seluruh hukum Islam dan dipimpin orang Islam (surat an Nisa’ [4]; 141). Wallâh a’lam bi ash-shawâb. [Dra. Rahma Qomariyah, M.Pd.I]
Penulis adalah Kandidat Doktor Pendidikan Islam, Anggota Lajnah Maslahiyah MHTI.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS